KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, daan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Fungsi Hati (Qolb) Seorang Mukmin”.
Makalah
ini teah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kamimenyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalh ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segisusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tanda tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “Fungsi Qalb (Hati) Seorang
Mukmin” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Yogyakarta, 15 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
III PENUTUP...............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang
telah mengutus hambaNya Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa
kebenaran, menyampaikan amanat kepada ummat dan berjihad dijalanNya hingga
akhir hayat. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau,
berikut para keluarga, shahabat dan pengikutnya yang setia.
Islam sebagai agama mempunyai dua
dimensi yaitu keyakinan atau akidah dan sesuatu yang di amalkan atau amaliah.
Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implentasi dari akidah tersebut.
Islam adalah agama samawi yang bersumber dari Allah SWT yang berintikan
keimanan dan perbuatan.
Hati seorang mukmin sangat
berperan besar dalam kehidupannya, Banyak orang salah menyangka sehingga
mengira yang dimaksud hati pada ketauhidan adalah organ hati. Padahal organ
hati dan hati sesungguhnya yang dimiliki seorang mukmin iru berbeda.
Kedudukan hati dalam
ilmu tauhid
sangatlah fundamental, karena dari hati itulah keimanan seorang muslim mulai tumbuh. Konsep
tauhid dalam Islam merupakan salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu
gugat dan sangat berpengaruh terhadap keislaman seseorang. Apabila pemahaman
tentang hati dalam bertauhid seseorang tidak kuat, maka akan sulit pula mengetahhui pilar-pilar keislamannya secara
menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian qolb (hati).
b.
Apa fungsi qolb (mukmin) seorang mukmin.
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian qolb(hati).
b.
Untuk mengetahui fungsi qolb (hati) seorang
mukmin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hati (Qolb)
Qolb adalah hati atau lubuk hati yang paling
dalam, yang merupakan sarana terpenting yang telah dikaruniakan Allah kepada
mansia. Hati adalah tempat bersemayamnya niat, yakni yang menentukan nilai
perbuatan seseorang berharga ataukah sia-sia, mulia atau nista. Niat ini
selanjutnya diproses oleh akal dan pikiran agar bisa direalisasikan dengan
efektif dan efisien oleh jasad dalam bentuk amal perbuatan.[1]
Qolb juga diartikan berubahnya sesuatu dari
bentuk aslinya, ini berarti bahwa pada dasarnya qol berpotensi positif akan
tetapi karena pengaruh nafs (nafsu) qalb kadang-kadang berubah menjadi negatif.
Oleh karena itu, qalb perlu di manage agar potensi positifnya bisa
dimaksimalkan dan potensi negatifnya bisa di minimalisir.
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, qalb
merupakan segumpal daging (mudlghah)
sebab qolb merupakan sentral dari aktivitas perbuatan manusia. Rasulullah SAW
bersabda :
“Ketahuilah
bahwa sesungguhnya didalam tubuh manusia trdapat segumpal daging, apabila ia
baik, maka baiklah seluruh tubuh, tetapi apabila ia rusak, maka akan rusaklah
seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah al-qolb.” (HR. Al-Bukhari).
Dari hadits Rasulullah tersebut dapat diambil
kesimpulan setidaknya qalbu mempunyai dua pengertian. Pertama, secara
fisik qalbu merupakan suatu organ tubuh yang seringkali kita sebut dengan
istilah jantung. Sedangkan yang kedua, adalah dimensi ruhani manusia
yang mempunyai fungsi kognisi, emosi, spiritual dan merupakan sentral dari
aktivitas perbuatan manusia. Fungsi-fungsi yang ada pada qalbu ini dapat
berubah setiap saat, sesuai dengan potensinya untuk tidak konsisten walaupun
secara fitrahnya qalbu lebih condong pada kebaikan.
B. Fungsi Hati
Kata hati (al Qolb) di dalam al Quran Al Karim
terdapat dalam banyak ayat. Dari ayat-ayat tersebut dapat dilihat bahwa hati
memiliki satu peranan didalam jiwa manusia, yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut, yaitu :
1.
Hati tempat menetapnya ilmu pengetahuan dan
menancapnya aqidah[2] .
karenanya hati merupakan tempat bagi iman yang benar.
Firman Allah Ta’ala,
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا
أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ…
“Orang-orang Arab
Badui mengatakan,’Kami telah beriman’, katakan, ‘kalian belum beriman, tetapi
katakana saja ‘Kami sudah Islam’, karena iman itu belum masuk kedalam hati
kalian.” (Q.S. Al-Hujurat [49]: 14)
Demikian
juga hati sebagai tempat bagi keraguan dan penyimpangan. Firman Allah Ta’ala,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا…
“Ya
Allah, janganlah Kau simpangkan hati kami setelah Kau tuniuki kami..." (QS. Ali ‘lmraan [03]: 8)
Firman Allah swt menyifati orang-orang munafik,
…وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي
رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ
“Hati mereka ragu-ragu, dan mereka kalut didalam keraguan.” (QS.
At-Taubah [09] : 45)
2.
Hati tempat perenungan,
pemahaman, dan petunjuk.
Firman Allah Ta’ala,
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى
السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
“Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat peringatan bagi orang yang memiliki hati atau yang
menggunakan pendengaranya,vsedang dia menyaksikan.” (QS. Qaaf [50] : 37)
Hati itu hidup dan sadar. Karena hatilah maka peringatan jadi bermanfaat
dan nasihat jadi berpengaruh. Hati juga membuka pintu-pintunya untuk
mendengarkan kebenaran, atau menutupnya. Dan hati juga diselubungi oleh
berbagai selubung, hingga tidak mampu merespon seruan iman. Firman Allah
Ta’ala,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak merenungi al-Qur’an, atau hati mereka
tersumbat?”. (QS. Muhammad [47] : 24)
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak, sebenarnya noda dihati kalian akibat perbuatan
kalian.” (QS. Al- Mutaffifin[83] : 14)
Noda merupakan penutup pada hati yang disebabkan oleh maksiat dan dosa,
sehingga hati terselubung dan gelap. Pada ayat yang lain dissebutkan mengenai
makna penutup, sumbat, segel, selubung dan stempel pada hati. Semuanya
merupakan kondisi sakit yang menimpa hati, yang diakibatkan oleh berpalingnya
manusia dari kebenara dan cenderung kepada kemaksiatan.
3.
Hati tempat berbagi perasaan
Firman Allah ta’ala
وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً
“Dan kami jadikan rasa hormat dan kasih saying dihati orang – orang yang
mengikutinya.” (QS.Al Hadiid [57] : 27).
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ
“Kemudian berlalu masa yang panjang pada mereka, lalu hati mereka
menjadi keras” (QS.Al Hadiid [57] : 16).
Hati merupakan tempat bagi rasa hormat dan kasih saying, namun hati juga
merupakan tempat bagi kekerasan dan
berbagai macam luapan emosi, seperti takut, cemas, iri hati, cinta, benci,
berani, dan pengecut.[3]
Imam Al-Ghoazali mendefinniskan hati sebagai,
“bagian lembut yang bersifat spiritual dan ketuhanan, yang memiliki kaitan
dengan jantung pada jasad kasar atau tubuh. Bagian lembut ini marupakan hakikat
manusia. Ia merupakan alam pengetahuan pada manusia. Ia berbicara, membalas,
dan menuntut.”[4]
Selain itu,masih terdapat dua kata lainya dalam
alquran,yang memiliki kaitan kuat dalam kata hati,yaitu
‘dada’(ash-shadr)dan’batin’(al-fu’aad).agar dapat diketahui hubungan antar
ketiganya,harus dilihat terlebih dahulu beberapa ayat alquran yang menjelaskan
sifat-sifat dan kharakteristik ketiga-tiganya.
Firman allah Ta’ala,
فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ
صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا
حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللّهُ الرِّجْسَ
عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
“Barang siapa yang allah kehendak memberinya
petunjuk,maka akan dilapangkan dadanya untuk(memeluk islam).barang siapa allah
ingin sesatkan ,maka akan dijadikan-Nya dadanya sempit,seolah ia sedang mendaki
kelangit.Demkianlah allah menjadikan kotoran pada orang-orang yang tidak
beriman.”(QS.Al-an’aam[06]:125).
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ
لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ
قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan allah
hatinya untuk (menerima)agama islam lalu ia mendapat cahaya dari tuhannya(orang
yang membantu hatinya)? Maka celakalah orang yang keras hatinya dari mengingat
allah.Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.”(QS.Az-zumar[39]:22).
Dada itu bisa menjadi lapang untuk menerima
iman,tapi bisa juga menyempit dan sesak.kondisi lapang dada menandakan
ketenangan dan kenyamanan jiwa terhadap iman.sedangkan sempit dada menandakan
kegundahan dan guncangan jiwa.dada juga mampu menghasilkan rasa sombong
Firman allah Ta’ala,
إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ
بِبَالِغِيهِ ۚ
“pada dada mereka hanya terdapat rasa
sombong,mereka tidak akan mampu mencapainya….”(QS.Al-mukmin[40]:56).
Ia juga mengandung dendam dan benci.
Firman allah Ta’ala
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ
“dan kami cabut rasa dendam dihati
mereka…….”(QS.Al-a’raf[07]:43)
Dada juga tempat adanya godaan syetan
Firman allah Ta’ala
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
“………Yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada
manusia”(QS.An-nas[114]:5)
Dada juga merupakan tempat konsentrasi berbagai
penyakit kejiwaan,seperti sempit,dendam,dan rugi,sementara alquran merupakan
penyembuh bagi penyakit yang ada didalam dada.
Firman Allah Ta’ala
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ
مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia,sungguh,telah datang pada kalian
nasehat dari tuhan kalian dan penyembuh bagi penyakit penyakit (yang berbeda)di
dalam dada,dan petunjuk serta rahmat bagi orang” yang
beriman.”(QS.Yunus[10]:57)
Disini kita mengetahui adnya ikatan yang kuat
antara hati dan dada, bahwa keduanya memiliki kesamaan sifat dan karakter.
Nampak pula bahwa peranan dada lebih luas daripada peranann hati.
Firman Allah sebagai berikut,
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ
تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُور
“maka sungguh, bukanlah penglihatan yang buta,
namiun yang buta adalah hati yang ada didalam dada.” (QS, Al-Hajj[22] : 46)
Sedangkan “batin” atau fu’aad adalh hati. Ada
yang mengatakan tengahnya hati. Ada juga yang mengatakan penutup hati, dan hati
merupakan buah atau butirannya.
Kata’batin’ disebut dibeberapa ayat Al-Qur’an
diantaranya
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولًا
“Janganlah kamu ikuti sesuatu yang kamu tidak
punya pengetahuan tentangnya. Sungguh, pendengaran, penglihatan , dan batin ,
semua akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al.Isra’ [17] : 36)
Firman Allah melalui lidah Nabi Ibrahim a.s.
فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي
إِلَيْهِمْ
“….maka jadikanlah batin sebagian manusia
cenderung pada mereka….” (QS. Ibraahiim [14] : 37)
Firman Allah Ta’ala
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ
الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ
“Dan semua kisah dari rosul-rosul kami ceritakan
kepadamu , ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan batinmu…”(QS.
Huud[11]:120)
Dari pemaparan ringkas diatas maka dapat
disimpulkan hubungan antara jiwa dan hati,dada,dan batin.bahwasanya jika
memiliki fungsi yang luas yang didalamnya terdapat fungsi dada didalam keduanya
terdapat fungsi ketiga yaitu fungsi hati.didalam hati tersebut terdapat fungsi
batin,batin itu merupakan hati itu sendiri.
Adapun batasan pasti mengenai
fungsi utama yang disebut sebagai fungsi permukaan jiwa,dengan fungsi”yang
terdapat didalamnya adalah,bahwa jiwa merupakan tempat berbagai insting,hawa
nafsu,dan syahwat.jika disebut kata jiwa,maka yang dimaksud adalah jiwa secara
umum,dan termasuk didalamnya fungsi fungsi lainnya secara keseluruhan.terkadang
yang dimaksud hanya sebatas fungsi dada atau fungsi batin,atau salah satu
fungsi lainya yang berada dibawah naungan jiwa.[5]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Qolb adalah hati atau lubuk hati yang paling
dalam, yang merupakan sarana terpenting yang telah dikaruniakan Allah kepada
manusia. Hati adalah tempat bersemayamnya niat, yakni yang menentukan nilai
perbuatan seseorang berharga ataukah sia-sia, mulia atau nista. Niat ini
selanjutnya diproses oleh akal dan pikiran agar bisa direalisasikan dengan
efektif dan efisien oleh jasad dalam bentuk amal perbuatan.
Fungsi
qolb (hati):
1.
Hati tempat menetapnya ilmu pengetahuan dan
menancapnya aqidah. Karenanya hati merupakan tempat bagi iman yang benar.
2. Hati tempat
perenungan, pemahaman, dan petunjuk. Hati itu hidup dan sadar. Karena hatilah
maka peringatan jadi bermanfaat dan nasihat jadi berpengaruh. Hati juga membuka
pintu-pintunya untuk mendengarkan kebenaran, atau menutupnya. Dan hati juga
diselubungi oleh berbagai selubung, hingga tidak mampu merespon seruan iman.
3.
Hati tempat berbagi perasaan. Hati merupakan tempat bagi rasa hormat dan kasih
sayang, namun hati juga merupakan tempat bagi kekerasan dan berbagai macam luapan emosi, seperti
takut, cemas, iri hati, cinta, benci, berani, dan pengecut.
SARAN
Saran yang dapat
diajukan dalam makalah “Fungsi Hati
(Qolb) Seorang Mukmin” ini yaitu bahwa ternyata qolb atau hati memiliki fungsi yang
sangat berpeeran di dalam diri seorang mukmin sehingga kita sebagai seorang
mukmin sudah seharusnya mengetahui fungsi-fungsi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Ahmad Karzon. 2102. Tazkiyatun
Nafs. Jakarta Timur : Akbarmedia.
http://kamilahaya.blogspot.co.id/2013/01/wawasan-al-quran.html